dalam ketegasan kata, hati bergelora..bagai tersekat setiap bicara di hujung peti suara..saat menidakkan....
hati berbisik, bukankah itu yang aku inginkan..yang aku tunggu semenjak peristiwa pedih..namun jujur, aku sudah tidak berdaya....aku sudah patah...dan karam sedalam2nya..
hati ini lesu dalam mencari erti..ternyata sinar itu telah pudar dan hampir kelam..mampukah dibasuhi dengan sebuah pengakuan tentang rindu...lama aku terpaku..mencari kebenaran di sebalik setiap bait ucapan...dan setelah selesai semuanya, baru aku menitiskan air mata..tiada nafas lega dihela..hanya sekujur diri yang remuk, sarat dilanda emosi yang sama..
benar semua berpunca dari aku...dan tidak salah bagimu atas segala perbuatan balas yang dirimu zahirkan..semua ini adalah dendaku..yang sepatutnya aku pikul sendiri...berat nafasmu kudengar saat menutur bicara..berat lagi beban di dada yang kutanggung..biar semua ini kutanggung sendiri..atas ketidakupayaanku menipu tentang perasaan hati..
jadi maafkanlah aku, kerana jiwa ini sekali lagi berbisik, aku kini sudah tidak terdaya lagi....
No comments:
Post a Comment